Kampoeng Heritage Kajoetangan: Menyusuri Masa Lalu Malang. Malang tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya saja, namun di sini kamu bisa menemukan sebuah tujuan wisata yang dapat membawa kita kembali ke masa lalu. Tersembunyi di tengah-tengah kemajuan kota Malang, terdapat sebuah kampung yang tetap menjaga warisan sejarah dan benda-benda vintage. Berjalan-jalan di sini akan membawa kamu seperti menjelajahi waktu kembali ke masa lalu. 

Kampoeng Heritage Kajoetangan: Menyusuri Masa Lalu Malang

Sebuah kampoeng dari masa lalu

Kajoetangan, sebuah nama yang mungkin belum banyak kita dengar merupakan sebuah kampung tua yang terletak di Malang. Kajoetangan ini merupakan sebuah kampung yang menjadi rumah bagi banyak peninggalan masa lalu yang tak ternilai harganya. Tempat ini adalah jendela ke masa lalu yang akan membawa kita kembali mengingat era kolonial Belanda.

Sejak tanggal 22 April 2018, Pemerintah Kota Malang resmi menjadikan kampung ini menjadi destinasi wisata dan hingga saat ini masih ramai pengunjung yang hendak berfoto atau melihat-lihat koleksi benda tempo dulu. Walaupun, menurut warga terdapat penurunan jumlah pengunjung sejak corona.

Lokasi kampoeng Heritage Kajoetangan

Kampoeng ini terletak di kota Malang lebih tepatnya di Jalan Jend Basuki Rachmad Gg 4, Kauman, Kec. Klojen Jawa Timur. Untuk sampai ke kawasan ini, kamu tidak akan kesulitan karena letaknya berada di samping jalan utama sehingga memudahkan semua orang untuk menemukannya. Kamu juga dapat melihat gapura berukuran besar yang menunjukan lokasi kampoeng ini.

Harga tiket masuk Kampoeng Heritage Kajoetangan

Dengan membayar tiket sebesar Rp. 5.000, kamu sudah bisa berkeliling kampung ini sepuasnya. Kamu juga akan mendapatkan sebuah kartu pos yang biasa orang gunakan untuk mengirim pesan lewat pos pada masa lalu. Menarik bukan ?

Baca juga : Uniknya Kampung Warna Warni Malang Jadi Daya Tarik Bule

Berjalan-jalan menyusuri bangunan tua

Sepanjang perjalanan menyusuri kampung ini, kamu akan melihat banyak bangunan atau rumah-rumah tua yang masih berdiri kokoh dan terjaga bentuk bangunannya. Di tengah-tengah perumahan warga ini, ada sekitar 23 rumah yang sudah ada sejak zaman dulu. Bahkan bangunan tertua di kampung ini sudah ada sejak tahun 1870. Kamu akan dengan mudah mendapatkan informasi seputar rumah-rumah di sana karena sudah ada scan barcode yang memuat informasi lengkap mengenai bangunan tersebut. 

Bukan hanya mendapatkan informasi seputar sejarahnya, kamu juga bisa mendapatkan foto yang instagramable ala vintage dan retro dengan latar belakang bangunan aesthetic ini, bahkan kita bisa masuk ke beberapa rumah dengan meminta izin terlebih dahulu dan melihat ada banyak barang tempo dulu yang tersimpan dengan rapi.

Beberapa bangunan rumah yang ada di sana meliputi : rumah jamu yang dulunya merupakan rumah pengobatan tradisional dari tiongkok serta memproduksi jamu racikan sendiri, rumah musik yang memiliki beberapa alat musik dan alat putar musik dari zaman dulu. Rumah 1870 yang merupakan rumah atau bangunan tertua yang sudah berdiri sejak tahun 1870 an dan masih banyak lagi yang bisa kamu temukan disini.

Melihat barang-barang antik tempo dulu

Selain bangunan-bangunannya yang berdiri tegak dan terjaga, buat kamu yang menyukai barang antik, kamu bisa menemukan banyak barang antik disini. Kamu bisa \sekedar melihat-lihat atau bahkan membeli koleksi barang antik tersebut. Beberapa barang bahkan ada yang masih berfungsi dengan baik. Barang di sini pun dijual mulai dari harga puluhan ribu hingga jutaan. Tempat ini cocok sekali untuk kamu sang kolektor barang antik.

Selain itu, kamu juga bisa berfoto dengan barang antik tersebut, bahkan ada jasa yang menyewakan rumahnya beserta barang-barangnya untuk kita berfoto. Kamu hanya perlu membayar sebesar Rp. 15.000 saja untuk bisa mendapatkan foto-foto unik bersama barang-barang dari masa lalu.

Kampoeng Heritage Kajoetangan: Menyusuri Masa Lalu Malang

Wisata religi di Kampoeng Heritage

Berjalan-jalan di Kampoeng ini tidak hanya melihat-lihat bangunan tua dan barang antik saja, kamu juga bisa sekalian wisata religi di sini. Terdapat sebuah makam mbah Hongo yang merupakan guru spiritual keluarga bupati Malang yang pertama. Orang-orang mengenalnya sebagai seorang ulama yang kharismatik pada abad ke 8 Masehi.

Menikmati secangkir kopi di kedai kopi rumah tua

Setelah berkeliling kampung menikmati pemandangan arsitektur rumah-rumah, kamu bisa beristirahat sambil menikmati secangkir kopi di rumah tua 1870 yang saat ini berfungsi sebagai kedai kopi. Duduk santai di dalam kedai ini sambil menikmati secangkir kopi akan membawa kita kembali ke masa lalu, karena desain interior dan barang-barang yang ada di dalam merupakan barang-barang antik dari zaman dulu. Untuk menikmati secangkir kopi pun harganya tidak mahal dan sangat terjangkau.

Baca juga : Rumah Larasati Malang: Hostel Ramah Kantong Untuk Backpacker

Demikian review mengenai destinasi unik Kampung Heritage Kajoetangan, wisata kampung ini sangat cocok untuk kamu yang ingin belajar mengenai sejarah dan masa lalu atau buat kamu yang menyukai wisata dengan kesan vintage. Jika kamu memiliki masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Kampoeng Heritage Kajoetangan: Menyusuri Masa Lalu Malang.

Share this post to :

Tentang Penulis

Traveljoourney adalah sebuah blog pribadi yang membahas seputar dunia travelling, tempat wisata, hotel dan berbagi tips mengenai travelling.

Anda mungkin juga menyukai:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *